Banyak sekali yang belum mengetahui apa perbedaan antara investasi saham dengan trading saham. Keduanya terlihat sama jika dilihat dari metode keuangan serta tujuan yang dimilikinya yaitu untuk memperoleh keuntungan. Maka seringkali banyak orang mengartikan investasi saham dan trading saham merupakan hal yang sama.
Namun faktanya, investasi saham dengan trading saham adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan yang paling jelas terlihat yaitu dari jangka waktu yang dibutuhkannya, dimana ketika investasi saham maka fokusnya dengan transaksi jangka panjang sedangkan ketika trading saham fokus pada transaksi jangka pendek.
Hal tersebut menentukan juga pada perbedaan strategi, prinsip serta langkah yang perlu dilakukan ketika akan memulai investasi saham atau trading saham.
Mari kita bahas lebih dalam lagi terkait perbedaan antara investasi saham dengan trading saham. Berikut pembahasan yang perlu kalian perhatikan untuk mengetahui perbedaan masing-masing aktivitas keuangan tersebut:
Perbedaan Investasi Saham dengan Trading Saham
Baca Juga : Aplikasi Saham Terbaik 2021
Ditinjau Dari Definisinya
Definisi investasi secara umum adalah sebuah aktivitas mengakumulasi bentuk asset dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.
Aktivitas ini lebih menekankan pada konsep pembelian jangka panjang untuk disimpan dengan kurun waktu yang relatif lama atau dalam artian jangka panjang. Pelaku aktivitas ini disebut investor.
Definisi trading yaitu kegiatan untuk memanfaatkan perubahan harga yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Seorang yang melalukan trading disebut trader.
Seorang trader akan membeli saham ketika harga rendah dan akan dijual kembali ketika harga jualnya lebih tinggi. Biasanya, jangka waktu yang dibutuhkan relatif sebentar, bisa hanya dalam waktu 20 menit, 30 menit atau yang paling lama 1 minggu.
Ditinjau Dari Strateginya
Investasi saham seringkali memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pergerakan saham. Investor tidak akan terlalu terpengaruh dengan fluktuasi harga (suatu fenomena/peristiwa yang terjadi dan menyebabkan goncangan pada perekonomian atau bisnis).
Strategi investor biasanya lebih memilih saham emiten yang dirasa sehat dan berkualitas kerja yang baik serta memiliki fundamental yang kokoh. Artinya, fokus investor adalah pembelian saham pada perusahaan yang sehat dan kuat contohnya seperti perbankan.
Instrumen yang dipilih cenderung pada property, industry (besar, menengah, kecil) maupun juga berbentuk saham. Selain nilai asset yang bertambah investorpun dapat memperoleh keuntungan dari dividen (pembagian keuntungan perusahaan pada masa-masa tertentu kepada pemegang saham) yang dibagikan secara berkala.
Sedangkan trader yang melakukan trading saham cenderung lebih menekankan pada pergerakan dan kondisi pasar daripada memperhatikan saham yang dibeli.
Seperti contoh, ketika harga pasar saham turun dikarenakan gejolak ekonomi global dan politik negara, seorang trader tidak akan masuk pasar saham sampai keadaan di pasar saham normal dan membaik Kembali.
Seorang trader biasanya tidak akan menahan posisi trading-nya dalam jangka waktu yang lama. Strategi serta rencana yang dilakukan seorang trader harus jelas dan terarah. Hal tersebut biasanya didasari berdasarkan target profit, stop loss, sampai pada rasio risk-reward.
Ditinjau Dari Prinsipnya
Prinsip dari investor adalah beli dan tahan (buy and hold). Para investor biasanya memiliki investasi dengan jangka waktu yang panjang. Saham akan dilepaskan oleh investor ketika tujuannya sudah tercapai atau karena kualitas emiten yang buruk. Jenis investasi yang dipilih investor biasanya mempunyai likuiditas rendah.
Analisis fundamental yang dilakukan investor terdiri dari price-earnings ratio (rasio harga terhadap pendapatan) dan analisis manajemen dalam membantu untuk mengidentifikasi kinerja suatu perusahaan.
Prinsip dari trader adalah beli dan jual (buy and sell). Para trader akan selalu meninjau dari fluktuasi harga untuk meraih tujuannya agar mendapatkan keuntungan dari selisih jual beli saham tersebut.
Analisis yang digunakan merupakan analisis teknikal yang berfungsi untuk mengetahui pergerakan harga saham. Trader akan membeli saham ketika mereka menganggap saham perusahaan tersebut memiliki potensi kenaikan harga dalam jangka waktu yang singkat.
Dilihat Dari Resikonya
Resiko yang ada pada saat investasi saham adalah counter party risk dan partial fills risk. Risiko counter party terjadi pada saat investor membutuhkan pihak lain untuk membeli asset yang akan dijualnya, demikian pula sebaliknya. Adapun resiko partial fills terjadi ketika asset dari investor hanya berhasil terjual sebagian.
Resiko ketika melakukan trading adalah capital loss yaitu ketika harga jual lebih rendah daripada harga beli. Resiko counter party pada trader akan lebih rendah, meskipun begitu tetap saja trader tidak dapat memperoleh keuntungan sesaat dari penurunan harga yang drastis (larangan short selling)
Setelah membaca pembahasan diatas semoga itu bisa membantu dalam membedakan investasi saham dengan trading saham. Dengan begitu anda bisa menentukan langkah mana yang harus ditempuh, berinvestasi atau trading? Pilihan ada di tangan anda.
Adapun ketika pilihan investasi keuangan yang akan anda lakukan sudah ditentukan maka Langkah selanjutnya yaitu selalu perhatikanlah kondisi pasar saham, jangan sampai hal tersebut berujung kerugian ya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : artikel lainya di fenery.org
Tinggalkan Balasan