1. Jelaskan secara singkat proses berdirinya dinasti Bani Umayyah!
2. Jelaskan secara singkat fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus!
3. Sebutkan usaha ekspansi dan kebijakan-kebijakan pemerintahan khalifah
Muawiyah bin Abi Sufyan dan Marwan bin Hakam!
4. Jelaskan proses perkembangan peradaban ilmu pengetahuan Islam masa
dinasti Umayyah di Damaskus!
5. Jelaskan secara singkat proses berakhirnya dinasti Umayyah di Damaskus!
Jawaban :
Dinasti Umayyah merupakan masa kekhalifahan pertama dalam sejarah Islam setelah masa Khulafaur Rasyidin. Setelah Khulafaur Rasyidin terakhir Ali bin Abi Thalib wafat, kepemimpinan dilajutkan oleh putranya, Hasan, yang merupakan cucu dari Nabi Muhammad. Kemudian Hasan bin Ali mundur, dan Umayyah meneruskan kepemimpinan.
Umayyah merupakan nama sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah pada 661-680 Masehi, Umayyah bin ‘Abd asy-Syams atau Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I yang berasal dari suku Quraisy. Suku Quraisy Umayyah terkenal dengan keahlian mereka dalam berdagang. Karena Mekkah terletak diantara Syam dan Yaman, kaum inilah yang menjadi pedagang perantara kedua negeri tersebut. Dalam setahun, mereka melakukan perdagangan di luar negeri sebanyak dua kali, yaitu ke Yaman saat musim dingin dan ke Syam saat musim panas.
Pemerintahan Dinasti Umayyah yang berlangsung selama hampir 90 tahun yang terbagi dalam dua periode. Peiode pertama merupakan masa kekhalifahan yang berpusat di Kota Damaskus, Suriah, dan periode kedua merupakan era kejayaan di Spanyol, Andalusia, yang berpusat di Cordoba. Dinasti Umayyah menfokuskan diri pada ekpansi atau perluasan wilayah. Wilayah kekuasaannya mencakup benua Asia, Afrika, dan Eropa.
Umayyah memiliki seorang paman bernama Hasyim bin Abdul Manaf. Nama Bani Hasyim digunakan untuk klan atau kelompok keluarga keturunan Hasyim bin Abdul Manaf.
Ilmu fikih merupakan ilmu agama yang mempelajari mengenai perbuatan yang boleh dilakukan, sunnah, makruh, dan tidak boleh dilakukan. Ulama yang ahli dalam bidang fikih disebut alim atau fakih.
Pada masa Dinasti Umayyah, seorang khalifah berperan dalam pengembangan ilmu hadis, yaitu khalifah Umar bin Abdul Aziz. Kitab hadis pertama kemudian muncul yang dibuat oleh Basyir bin Nahlik dan Hammam bin Munabbih. Ahli hadis lain yang terkenal adalah Imam Bukhari. Karyanya yang terkenal di Indonesia adalah Shahih Bukhari.