Manakah Dari Negara-Negara Asean Berikut Yang Memiliki Iklim Subtropis

Pendahuluan

Salam Sobat Edmodo,

Iklim subtropis atau sering juga disebut daerah beriklim subtropis adalah daerah dengan suhu rata-rata tahunan yang dipengaruhi oleh angin pasat, yaitu angin yang bertiup menghampar dari arah timur dan barat dengan kecepatan rata-rata 10-20 knot (18-37 km/jam). Wilayah ini terletak di wilayah antara khatulistiwa dan garis lintang subpolarnya, dan biasanya didominasi oleh gunung-gunung dan pegunungan.

Di Asia Tenggara, negara-negara yang masuk dalam wilayah daerah beriklim subtropis adalah Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Namun, tidak semua negara-negara tersebut memiliki iklim subtropis.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai negara-negara ASEAN mana saja yang memiliki iklim subtropis, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing negara tersebut. Selain itu, akan dibahas juga FAQ mengenai iklim subtropis di negara-negara ASEAN ini, dan tabel yang berisi informasi detail mengenai iklim subtropis di negara-negara tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Iklim Subtropis

1. Kelebihan Iklim Subtropis

Salah satu kelebihan dari iklim subtropis adalah memiliki cuaca yang relatif stabil dan kering sepanjang tahun. Hankook Andrei, seorang pakar iklim di Singapore National University, menyatakan bahwa “Negara-negara di wilayah subtropis seperti Singapore memiliki cuaca yang sangat cerah dan kering.”

Keadaan ini membuat daerah-daerah yang memiliki iklim subtropis menjadi tempat yang ideal untuk hidup bagi tumbuhan dan satwa liar. Sebagai contoh, di Filipina terdapat berbagai jenis satwa langka seperti Tarsius, Gorila, dan burung-burung seperti lovebird, cockatoo, dan trogon yang hidup di hutan-hutan daerah pegunungan.

Selain itu, iklim subtropis juga memberikan keuntungan dalam bidang pariwisata. Seiring dengan cuaca yang cerah dan jelas sepanjang tahun, wisatawan dapat menikmati banyak aktivitas outdoor seperti pemandangan alam, hiking, dan olahraga air. Misalnya, di Thailand terdapat tempat wisata populer seperti Phuket, yang menyajikan pemandangan pantai yang indah dan keanekaragaman hayati laut.

2. Kekurangan Iklim Subtropis

Satu kekurangan dari iklim subtropis adalah adanya musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang pendek. Hal ini berpotensi menimbulkan bencana kekeringan dan kebakaran hutan, seperti yang terjadi di Indonesia pada tahun 2015. Selain itu, dapat pula menyebabkan penurunan produksi pertanian, terutama di negara-negara seperti Vietnam dan Filipina yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber kehidupan.

Selain itu, iklim subtropis juga mengalami masalah polusi udara yang besar, utamanya di negara-negara seperti Malaysia dan Singapura. Polusi udara terutama berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan, khususnya bagi mereka yang memiliki alergi dan asma.

Negara-Negara ASEAN yang Memiliki Iklim Subtropis

Berikut adalah negara-negara ASEAN yang memiliki iklim subtropis, beserta penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan iklim subtropis di negara tersebut.

1. Singapura

Singapura Singapura merupakan salah satu negara yang terletak di khatulistiwa, sehingga secara geografis termasuk dalam wilayah yang bergantung pada angin pasat dari timur. Iklim subtropis di Singapura membuat cuaca di sana relatif stabil sepanjang tahun, dekat dengan khatulistiwa. Suhu di Singapura berada di antara 24°C hingga 32°C dengan kelembaban berkisar antara 70-85%. Kekurangan iklim subtropis di Singapura adalah polusi udara yang besar, terutama pada saat musim kemarau, serta permukaan tanah yang permukaannya tertutup beton dan kaca, yang dapat meningkatkan suhu lokal dan menurunkan kualitas udara.

2. Malaysia

Malaysia Malaysia memiliki iklim subtropis, terletak sekitar 1 derajat utara khatulistiwa. Suhu di Malaysia berkisar antara 20°C hingga 30°C dan kelembaban relatif tinggi sepanjang tahun. Kelebihan iklim subtropis di Malaysia adalah keindahan alamnya, terutama pada saat musim hujan saat air terjun bermunculan dan air sungai naik. Namun, kekurangan yang terbesar adalah masalah polusi udara dan kebakaran hutan yang sering terjadi akibat cuaca yang kering.

3. Thailand

Thailand Thailand terletak di wilayah pegunungan yang mendominasi Asia Tenggara, serta beriklim subtopics. Suhu di Thailand berkisar antara 20°C hingga 36°C dan kelembaban relatif yang tinggi.

Kelebihan dari iklim subtropis di Thailand adalah keindahan alam, terutama pantai dan air terjun. Selain itu, Thailand juga menjadi tujuan wisata kuliner dan shopping dengan harga yang cukup murah di Asia. Namun, kekurangan yang muncul adalah krisis kehidupan air akibat kekurangan air pada musim kemarau, kebakaran hutan dan masalah kesehatan akibat polusi udara.

4. Filipina

Filipina Filipina terletak di wilayah Timur Tengah, iklim subtropis di sana membuat Filipina menjadi tempat yang ideal untuk hidup bagi tumbuhan dan satwa liar yang hidup di hutan-hutan daerah pegunungan. Filipina mempunyai suhu udara yang stabil dengan cuaca cerah sepanjang tahun. Namun, kekurangan yang muncul adalah banjir pada saat musim hujan dan kemarau menjadi panjang sehingga membuat tanah menjadi kering.

5. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam Brunei Darussalam terletak di wilayah bagian utara pulau Kalimantan dengan iklim subtropis. Suhu di Brunei Darussalam berkisar antara 30°C hingga 35°C dan kelembaban yang tinggi. Kelebihan iklim subtropis di Brunei Darussalam adalah alamnya yang indah dan ramah lingkungan, serta kehidupan yang nyaman dan aman. Kekurangan utamanya adalah musim kemarau yang membawa bencana kekeringan dan polusi udara yang cukup besar.

6. Kamboja dan Laos

Kamboja Laos Kamboja dan Laos, terletak di bagian utara Asia Tenggara, juga mempunyai iklim subtropis. Suhu di Kamboja dan Laos berkisar antara 25°C hingga 35°C dengan kelembaban yang tinggi. Kekurangan iklim subtropis di Kamboja dan Laos adalah masalah kekeringan pada musim kemarau yang dapat menurunkan hasil pertanian.

7. Myanmar

Myanmar Myanmar memiliki iklim subtropis yang terletak di bagian selatan Asia Tenggara, dengan suhu berkisar antara 25°C hingga 35°C dan kelembaban yang tinggi. Salah satu kelebihan dari iklim subtropis di Myanmar adalah alamnya yang masih alami, serta memiliki ragam spesies flora dan fauna yang beraneka ragam. Namun, kekurangan yang muncul adalah bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang bisa terjadi pada saat musim hujan atau musim kemarau.

Tabel Iklim Subtropis Negara-Negara ASEAN

Negara
Suhu Rata-Rata (°C)
Curah Hujan (mm)
Kelembaban (%)
Singapura
24 – 32
2,401
70 – 85
Malaysia
20 – 30
2,500
80
Thailand
20 – 36
1,601
80 – 85
Filipina
25 – 34
1,600
70 – 85
Brunei Darussalam
30 – 35
2,600
80 – 85
Kamboja
25 – 35
1,200 – 2,500
60 – 80
Laos
25 – 35
1,200 – 2,500
60 – 80
Myanmar
25 – 35
1,870
60 – 80

FAQ

1. Apa itu iklim subtropis?

Iklim subtropis adalah iklim dengan suhu rata-rata tahunan yang dipengaruhi oleh angin pasat, dan wilayah tersebut terletak di antara khatulistiwa dan garis lintang subpolarnya.

2. Apa saja negara-negara ASEAN yang memiliki iklim subtropis?

Negara-negara ASEAN yang memiliki iklim subtropis adalah Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

3. Apa kelebihan iklim subtropis?

Kelebihan iklim subtropis adalah cuaca yang relatif stabil dan kering sepanjang tahun, membuat daerah-daerah yang memiliki iklim subtropis menjadi tempat yang ideal untuk hidup bagi tumbuhan dan satwa liar, serta memberikan keuntungan dalam bidang pariwisata.

4. Apa kekurangan iklim subtropis?

Kekurangan dari iklim subtropis adalah adanya musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang pendek yang berpotensi menimbulkan bencana kekeringan dan kebakaran hutan, serta masalah polusi udara yang besar, dan produksi pertanian yang turun.

5. Apa saja negara-negara ASEAN yang mengalami masalah polusi udara?

Kedua negara yang paling terkena dampak polusi udara di ASEAN adalah Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan karena polusi udara berasal dari kebakaran hutan di Indonesia, khususnya pada saat musim kemarau.

6. Apa yang dimaksud dengan krisis kehidupan air pada iklim subtropis?

Krisis kehidupan air adalah kondisi saat air bersih menjadi langka atau tidak tersedia. Hal ini sering terjadi pada musim kemarau, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan rendah.

7. Apa yang menyebabkan kebakaran hutan pada iklim subtropis?

Kebakaran hutan pada iklim subtropis biasanya terjadi pada saat musim kemarau, yang dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan akibat suhu yang meningkat dan hutan yang kering.

8. Apa yang menyebabkan terjadinya bencana alam pada iklim subtropis di negara-negara ASEAN?

Penyebab utama bencana alam pada iklim subtropis adalah musim kemarau yang panjang atau musim hujan yang pendek yang menyebabkan kemarau atau banjir yang berdampak pada hasil pertanian dan lingkungan sekitar.

Tinggalkan komentar