Jenis-jenis Skala Pengukuran

Anda sedang mencari informasi tentang jenis skala pengukuran? Anda berada di artikel yang tepat karena disini kami akan mengupas tuntas informasi tersebut!

Penasarankan seperti apa pembahasannya? disimak sampai habis ya!

Skala Pengukuran

Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel-variabel yang akan diukur agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Ada empat jenis skala pengukuran atau tingkatan pengukuran, konsep ini dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Stanley Smith Stevens dalam artikel di jurnal Science berjudul On the theory of Scales of Measurement. Sugiyono (2006, p.84), skala ukur adalah suatu kesepakatan yang dijadikan acuan untuk menentukan panjang dan pendeknya interval suatu alat ukur, sehingga pada saat alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data yang bersifat kuantitatif. Skala merupakan alat atau mekanisme untuk membedakan individu terhadap variabel yang diteliti. Dalam melakukan analisis statistik, perbedaan tipe data akan sangat mempengaruhi pemilihan model atau alat uji statistik yang akan digunakan. (Sekaran & Bougie, 2016).

Hanya di Radardetik.com Anda bisa mendapatkan informasi terpercaya dan kredibel. Jadi pantau terus konten-konten dari kami agar Anda tidak ketinggalan ya!

Skala pengukuran merupakan rangkaian klasifikasi yang menggambarkan sifat informasi dalam nilai yang diberikan pada suatu variabel. Hal ini tentu saja menghubungkan nilai-nilai yang diberikan pada suatu variabel satu sama lain, sehingga atas dasar inilah tingkat pengukuran digunakan untuk menggambarkan informasi dalam nilai. Jenis skala pengukuran dapat berupa skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

Jenis-jenis Skala Pengukuran

Nah dibawah ini adalah 4 jenis skala pengukuran yang perlu Anda ketahui:

  • Skala nominal merupakan skala yang paling lemah/terendah diantara skala-skala pengukuran yang ada. Skala nominal hanya dapat membedakan suatu benda atau peristiwa dengan benda atau peristiwa lainnya berdasarkan nama (predikat).
  • Skala ordinal lebih tinggi dari skala nominal, dan sering juga disebut skala penilaian. Hal ini disebabkan karena pada skala ordinal, lambang-lambang hasil pengukuran selain menunjukkan perbedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan benda yang diukur menurut ciri-ciri tertentu.
  • Skala interval mempunyai ciri-ciri seperti skala nominal dan ordinal dengan tambahan ciri-ciri lainnya yaitu adanya interval yang tetap. Skala interval sudah mempunyai nilai hakiki, sudah mempunyai jarak, tetapi jarak belum merupakan kelipatan, artinya skala interval belum mempunyai nilai nol mutlak.
  • Skala rasio merupakan skala data yang mempunyai kualitas paling tinggi. Skala rasio mempunyai seluruh ciri-ciri skala nominal, ordinal, dan interval ditambah ciri-ciri nilai nol mutlak. Nilai nol mutlak ini berarti merupakan nilai dasar yang tidak dapat diubah meskipun menggunakan skala yang berbeda. Pada skala rasio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.

8 Contoh Skala Pengukuran

Berikut adalah beberapa contoh skala pengukuran beserta penjelasannya:

  1. Skala Nominal:
    • Jenis kelamin (Laki-laki, Perempuan)
    • Agama (Islam, Kristen, Hindu, dll.)
    • Warna mata (Biru, Coklat, Hijau)
  2. Skala Ordinal:
    • Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, Sarjana, dll.)
    • Tingkat kepuasan (Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Netral, Puas, Sangat Puas)
    • Peringkat prestasi atlet (Pertama, Kedua, Ketiga, dll.)
  3. Skala Interval:
    • Suhu dalam skala Celcius (misalnya, 0°C, 10°C, 20°C, 30°C)
    • Skor tes IQ (misalnya, IQ 90, IQ 100, IQ 110, dll.)
  4. Skala Rasio:
    • Usia (0 tahun, 1 tahun, 2 tahun, dst.)
    • Berat badan (kg) (misalnya, 50 kg, 60 kg, 70 kg, dll.)
    • Pendapatan tahunan (misalnya, $20,000, $30,000, $40,000, dll.)
  5. Skala Likert:
    • Skala kepuasan kerja (Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Netral, Puas, Sangat Puas)
    • Skala kecemasan (Sangat Tidak Cemas, Tidak Cemas, Cukup Cemas, Sangat Cemas)
    • Skala penilaian (Sangat Buruk, Buruk, Cukup Baik, Baik, Sangat Baik)
  6. Skala Visual Analog:
    • Skala nyeri (dengan garis yang panjang, responden menandai seberapa besar nyeri yang mereka rasakan)
    • Skala kebahagiaan (responden menandai di sepanjang garis untuk menggambarkan tingkat kebahagiaan mereka)
  7. Skala Thurstone:
    • Skala persepsi tentang kualitas produk (sejumlah pernyataan diurutkan dari yang paling setuju hingga yang paling tidak setuju)
  8. Skala Guttman:
    • Skala yang mengukur tingkat pemahaman (setiap item mengukur tingkat pemahaman, dengan item yang lebih tinggi mencakup item-item yang lebih rendah)

Kesimpulan

Jadi itu adalah pembahasan lengkap mengenai jenis skala pengukuran, semoga dengan membaca artikel ini bisa menambah wawasan kita semua!


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *